Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional (FTBIN). Dengan mengusung tema Melestarikan Bahasa Daerah, Menjaga Kebinekaan Indonesia. Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional ini merupakan sebuah media untuk memberikan apresiasi kepada para pihak yang telah berkontribusi secara terus menerus dalam program revitalisasi bahasa daerah.
Adapun bidang yang dilombakan yaitu membaca dan menulis aksara daerah, menulis cerita pendek, membaca dan menulis puisi, mendongeng, berpidato, tembang tradisi, dan komedi tunggal (ndagel Ijen).
- Membaca dan Menulis Aksara Jawa: Untuk tingkat SD tidak menggunakan aksara murda, aksara rekan, aksara swara dan angka. Durasi mengalihaksarakan teks maksimal 10 menit. Selanjutnya masing-masing peserta mengambil teks beraksara Jawa sesuai nomor undi dan membaca (tanpa pelantang) dengan durasi 5 menit.
- Menulis Cerkak (Cerita Pendek): Untuk tingkat SD, tema cerkak dan stimulasi visual/gambar diiformasikan saat lomba. Ditulis dengan bolpoin, rapi dan terbaca pada folio bergaris. Panjang tulisan minimal 1 dan maksimal 3 halaman. Batas waktu 3 jam.
- Sesorah (berpidato): Untuk tingkat SD berdurasi 4 s.d 6 menit, tidak menggunakan pelantang, pakaian bebas rapi dan sopan, peserta jenjang SD memilih tema (Pakulinan becik tumuju kapribaden luhur, Piwulang unggah-ungguh sajroning kulawarga, Ngulinakake gotong-royong ing pawiyatan).
- Ndongeng (Mendongeng): Peserta mendongengkan cerita rakyat yang berasal dari daerahnya. Durasi penampilan 7 menit dan persiapan 1 menit. Menggunakan perlengkapan yang tidak membahayakan (maksimal 3 macam) dan kostum sesuai kebutuhan. Tidak menggunakan pelantang.
- Nembang Macapat: Untuk tingkat SD menyanyikan 1 bait tembang wajib yaitu Pangkur Paripurna Laras Slendro Pathet Sanga dan 1 bait tembang pilihan Asmaradana Nujuprana Laras Pelog Pathet Nem atau Gambuh Laras Pelog Pathet Barang.
- Maca Geguritan: Peserta membaca 1 geguritan yang telah disediakan panitia, naskah geguritan dapat diunduh pada tautan berikut, peserta berpakaian batik bebas tidak boleh menggunakan pelantang dan alat pengiring.
- Komedi Tunggal (Ndagel Ijen)
Ajang ini merupakan upaya untuk mempromosikan keragaman bahasa daerah, menyebarluaskan semangat kecintaan dan ekspresi kebanggaan terhadap bahasa daerah, serta sebagai bentuk apresiasi kepada para pelaku Revitalisasi Bahasa Daerah, khususnya generasi muda.
Adapun beberapa materi dan petunjuk teknis FTBI 2024 jenjang SD dapat dilihat dan diunduh pada tautan berikut.
Contoh tembang macapat Pangkur, Asmaradana dan Gambuh bisa dilihat pada tautan video berikut.
Dandhanggula lrs.Slendro pathet 9